Islam Agama Penuh Kebenaran

Senin, 11 Februari 2013

Pengaruh Game bagi Pemuda Menurut Pandangan Islam



Pertama, kami panjatkan puji syukur kepada Allah Subhana wa Ta’ala yang telah memberikan  kami kesempatan untuk kembali menulis di blog yang sudah usang karena sudah jarang kami isi ini.

Kedua, kami juga memanjatkan rasa syukur kepada Allah yang telah menakdirkan banyak hal yang diluar dugaan, termasuk membuatku berpenyakit yang bernama kecanduan game.

Ketiga, adalah perlu bagi anda untuk mengetahui hal-hal yang berbahaya yang kami temukan dalam permainan-permainan game ini. Mengingat hal ini adalah hal yang lumrah terjadi di kalangan remaja sekarang ini. Bahkan juga mengambil perhatian orang-orang yang mungkin sudah berkepala tiga dan empat. Karena itu dalam tulisan ini, kami mencoba untuk menjabarkan hal-hal buruk yang akan ditimbulkan dari bermain game.


1) Poker

Game seperti ini adalah fenomena yang biasa bagi seorang pengguna facebook. Tak dapat kami pungkiri bahwa banyak diantara kaum muslimin yang menghabiskan waktunya untuk bermain poker di facebook. Dan hal ini adalah yang terlarang di dalam Islam. Menurut fatwa yang dapat kami temukan disini. Disitu dijelaskan bahwa baik yang bermain yang menggunakan uang, maupun yang tidak tetap saja haram. Jika mereka bermain menggunakan uang, maka hal itu dihukumi judi, sedangkan jika tidak menggunakan uang maka itu disamakan dengan bermain dadu oleh para ulama. Hukum permainan dengan menggunakan dadu itu sendiri adalah haram sebagai mana dapat ditemukan dalam Sabda Rasulullah

Barangsiapa bermain dadu, maka seakan-akan ia telah mencelupkan tangannya ke dalam daging babi dan  darahnya.”(HR. Muslim)

2) Kata-kata ‘mutiara’

Tak dapat kami pungkiri, apa yang kami temukan selama ini, selama kami bermain game-game online, adalah orang-orang yang berkata-kata kotor ketika bermain. Dan hal ini adalah hal yang lumrah. Dan hal ini sangat berdampak buruk pada masyarakat. Mengapa ? karena tak hanya anak kecil saja yang bermain, tapi orang dewasa juga, dan mereka cenderung menggunakan kata-kata kotor. Akhirnya anak-anak juga ikut menggunakan kata-kata kotor dalam kehidupan mereka sehari-hari. Tentu hal ini sangat mempengaruhi perkembangan sosial seorang anak. Padahal Allah berfirman,
Hai orang-orang yang beriman janganlah suatu kaum mengolok-olok kaum yang lain (karena) boleh jadi mereka (yang diolok-olok) lebih baik dari mereka (yang mengolok-olok) dan jangan pula wanita-wanita (mengolok-olok) wanita-wanita lain (karena) boleh jadi wanita-wanita (yang diperolok-olokkan) lebih baik dari wanita (yang mengolok-olok) dan janganlah kamu mencela dirimu sendiri dan janganlah kamu panggil memanggil dengan gelar-gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan ialah (panggilan) yang buruk sesudah iman dan barang siapa yang tidak bertobat, maka mereka itulah orang-orang yang lalim. (Al-Hujurat: 11)


3) Kecurangan

Hal yang ini juga banyak sekali berkembang di Indonesia, yakni ketika mereka bermain game, mereka menggunakan cara-cara curang, untuk kepuasan mereka tapi merugikan orang lain. Justru kadang kami berpikir bahwa masa depan bangsa ini telah dirusak oleh adanya kecurangan-kecurangan yang dilakukan para pemudanya, baik di dunia maya, maupun di dunia nyata.

Barangsiapa yang mencurangi kami maka bukan dari golongan kami.” (HR. Muslim)

4) Berbohong kepada orang tua

Pernah suatu ketika kami melihat seorang anak. Dia dipanggil oleh orang tuanya di dalam sebuah game center, ternyata karena dia bolos sekolah. Hal seperti ini perlu diperhatikan oleh para orang tua. Ketika anaknya sudah kecanduan game, akhirnya dia mengorbankan waktu sekolah. Dan hal ini sangat buruk. Karena dia sudah menyalah gunakan amanah orang tuanya dan juga telah berbohong.

“Empat hal bila ada pada seseorang maka dia adalah seorang munafiq tulen, dan barangsiapa yang terdapat pada dirinya satu sifat dari empat hal tersebut maka pada dirinya terdapat sifat nifaq hingga dia meninggalkannya. Yaitu, jika diberi amanat dia khianat, jika berbicara dia dusta, jika berjanji dia mengingkari, dan jika berseteru dia berbuat kefajiran”.(HR. Bukhari dan Muslim)

5) Mencuri dan menipu

Anda tidak akan pernah menyangka bahwa hal seperti ini mungkin saja terjadi. Dalam suatu kejadian, pernah kami mendapati seseorang mencuri di dalam sebuah game centre, dia mencuri sebuah voucher, yang bisa digunakan untuk bermain game. Dan ini jelas saja berbahaya, karena dalam hukum islam, orang yang mencuri wajib dihukum dengan dipotong tangannya.

“Laki-laki yang mencuri dan perempuan yang mencuri, potonglah tangan keduanya (sebagai) pembalasan bagi apa yang mereka kerjakan dan sebagai siksaan dari Allah. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Maka barang siapa bertobat (di antara pencuri-pencuri itu) sesudah melakukan kejahatan itu dan memperbaiki diri, maka sesungguhnya Allah menerima tobatnya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”[QS. Al-Maaidah : 38-39].

Namun, dalam kasus yang kami temukan, karena pencurinya adalah anak-anak, maka yang harus mereka lakukan adalah mendidik anak itu dengan baik, sebagaimana apa yang pernah kami baca disini

6Melalaikan dari yang sunnah dan juga yang wajib

Adalah hal yang sering kita lihat mereka yang sudah terkena penyakit adiktif atau kecanduan pada sesuatu membuat mereka melupakan segalanya. Dan hal ini tidak jarang menghinggapi mereka yang suka bermain game, dan adalah pengalaman yang kami ambil dari pengalaman kami sendiri, di masa lampau kami, ketika kami diajak untuk melakukan shalat tarawih berjama’ah, ternyata malah lebih memilih untuk bermain game.

Latar belakang

Karena itu kami mencoba membahas penyebab bagaimana seseorang bisa kecanduan atau terpancing untuk bermain game

Pertama, Teman Bergaul. Tak bisa dipungkiri bahwa teman bergaul adalah hal yang paling banyak mempengaruhi seseorang. Bagaimana tidak, teman adalah orang yang selalu bergaul dengan anda, otomatis gaya hidupnya menjadi gaya hidup anda. Seseorang bisa berteman dengan orang lain, karena visi dan misi mereka hampir sama, tidak mungkin kita berteman atau bersahabat dengan seseorang yang visi dan misinya jauh berseberangan. Menurut pengalaman kami sendiri, yang membuat kami pertama kali bersentuhan dengan game adalah teman bergaul. Sejak saat, itu pergaulan kami makin erat dan kami makin dekat, mengapa? Karena hobby kami yang sama tersebut.

Kedua, Kesenggangan Waktu. Kadang, karena kebingungan kita untuk mengisi kesenggangan waktu kita, akhirnya kita terjerumus dalam bermain video game. Tanpa kita sadari, sebenarnya itu adalah awal dari langkah syaithan untuk menjerumuskan kita untuk kecanduan pada hal tersebut. Seperti hal-hal buruk lain, awalnya hanya coba-coba, akhirnya lalu kecanduan, lalu berlebihan. Naudzubillahi min dzalik.

Ketiga, Masa Muda. Tanpa anda sadari, zaman sekarang sudah jauh berbeda dengan zaman 20 tahun yang lalu. Kalau masa muda di zaman dahulu lebih banyak digunakan untuk melakukan perjalanan, pergaulan, mencari ilmu, dll, anak muda zaman sekarang cenderung lebih suka menghabiskan waktu mereka untuk berfoya-foya, bermain game, demonstrasi, dsb. Karena itulah, kami memasukkan masa muda ke dalam bagian latar belakang kecanduan game ini.

Solusi

Lalu, adakah solusi-solusi yang bisa ditawarkan kepada para pecandu game ini? Karena itulah kami berniat untuk menulis artikel ini. Kami akan berusaha menjabarkan beberapa solusi yang Insya Allah bisa digunakan oleh para pemuda-pemuda yang sudah terlanjur kecanduan game ini.

Pertama, Menyibukkan diri dengan kegiatan yang lebih bermanfaat. Dalam situasi senggang inilah, kita akan dengan mudahnya untuk mencari hal-hal untuk dilakukan. Karena itu kita harus menghabiskan waktu kita untuk hal-hal yang bermanfaat. Bisa membaca buku-buku Islam, belajar Bahasa Arab, bahasa Inggris, menulis blog atau kalau anda anak kuliahan anda bisa belajar mata kuliahan anda untuk diulang-ulangi.
Ibnul Qayyim menyebutkan nasehat seorang sufi yang ditujukan pada Imam Asy Syafi’i. Ia berkata,
Jika dirimu tidak tersibukkan dengan hal-hal yang baik (haq), pasti akan tersibukkan dengan hal-hal yang sia-sia (batil).”



Kedua, Menjaga pergaulan kita. Karena pergaulan adalah hal yang paling mempengaruhi kita untuk terus bermain game. Anda tidak perlu memutuskan hubungan dengan mereka, namun tetap berdo’a kepada Allah agar anda dan mereka sadar dari kecanduan tersebut. Sebagaimana dalam sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam :
Perumpamaan teman yang shalih dengan yang buruk itu seperti penjual minyak wangi dan tukang pandai besi. Berteman dengan penjual minyak wangi akan membuatmu harum karena kamubisa membeli minyak wangi darinya atau sekurang-kurangnya mencium ban wanginya. Sementara berteman dengan pandai besi akan membakar badan dan bajumu atau kamu hanya akan mendapatkan bau tidak sedap“. (HR.Bukhari & Muslim).

Ketiga, Janganlah berhenti secara mendadak, melainkan secara berkala. Mengapa? Karena berdasarkan apa yang kami alami, karena ghuluw(berlebih-lebihan) dan tiba-tiba berhenti, akhirnya kembali kecanduan lagi. Hal ini terjadi karena kita menahan-nahan, akhirnya ketika dilepaskan malah akan menjadi kecanduan yang lebih parah. Karena itu, menurut hemat kami, cara yang terbaik adalah dengan menghilangkannya secara berangsur-angsur. Misalnya, pekan ini, main dua jam perhari, lalu pekan depan satu setengah jam perhari, lalu diatur per dua hari, dst sampai benar-benar berhenti.

Keempat, Ingatkan diri anda bahwa anda dalam keadaan merugi. Karena kita sedang membuang waktu-waktu kita, sedangkan seorang muslim harus memaksimalkan hasil mereka sebelum kembali ke kehidupan yang selanjutnya.
Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati supaya mentaati kebenaran dan nasehat menasehati supaya menetapi kesabaran.(Al-Ashr)

Kelima, Berdo’a kepada Allah Subhana wa ta’ala. Karena tidak bisa dipungkiri, tanpa      pertolongan Allah, kita tidak akan pernah bisa sukses mencapai sesuatu pun. Karena itulah, sudah seharusnya kita senantiasa meminta pertolongan Allah. Dengan begitu, mungkin saja Allah akan menghindarkan kita dari keburukan-keburukan tersebut. Sebagaimana dalam sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam:


“Tidaklah seorang muslim memanjatkan do’a pada Allah selam tidak mengandung dosa dan memutuskan silaturahmi (antar kerabat, pen) melainkan Allah akan beri padanya tiga hal: [1] Allah akan segera mengabulkan do’anya, [2] Allah akan menyimpannya baginya di akhirat kelak, dan [3] Allah akan menghindarkan darinya kejelekan yang semisal.” Para sahabat lantas mengatakan, “Kalau begitu kami akan memperbanyak berdo’a.” Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas berkata, “Allahu akbar (Allah Maha besar).(HR. Ahmad)

Mumpung kita sedang berada pada bulan ramadhan, ada baiknya jika waktu kita yang berharga ini digunakan beribadah dengan sebaik-baiknya. Sekian nasehat yang dapat kami sampaikan pada kesempatan kali ini, mudah-mudahan dapat memberikan manfaat kepada diri kita semua.

1 komentar:

  1. kenapa dampak buruk bermain game saja yg di pajang ? masi banyak dampak positif bermain game diantaranya :
    1. Hiburan

    Dengan memanfaatkan sebuah permainan bisa untuk mencoba mengurangi stress akibat aktivitas yang telah kita lalui atau untuk menghilangkan kebosanan karena kegiatan yang itu-itu saja.

    2. Ajang menambah kawan

    Dengan bermain game online bisa menambah teman di dunia maya. Saling tegur sapa dan bisa untuk menjalin tali silaturahmi misalnya tukeran link facebook, twitter, dan lainnya. Walaupun itu lawan di game online, namun nantinya bisa jadi kawan.

    3. Sarana penghasilan.

    Ternyata hanya dengan duduk dan bermain game online dapat menghasilkan uang. Contohnya dalam game online para pemain dapat menjual karakter yang telah dimainkan ataupun item-item yang diperlukan pemain lain. Setelah sepakat, nanti akan langsung dilakukan transaksi pembayaran.

    4. Membuka lapangan pekerjaan

    Dari tahun per tahun penggemar game online selalu meningkat. Otomatis penyedia game online atau warnet game online semakin banyak. Dengan demikian lapangan kerja baru tercipta.

    5. Bisa untuk ajang melatih konsentrasi

    Misalnya saja dalam game-game online dengan genre action, dibutuhkan konsentrasi saat menembak, sembunyi ataupun lari. Mereka juga akan lebih fokus dalam mengahadapi misi-misi dalam game tersebut. Hal itu membuat para pemainnya memiliki pola pikir untuk segera dan dapat menyelesaikan tugas atau misi yang ada.

    Demikian dampak positif dari game online. Faktanya tidak ada yang mutlak berdampak baik bagi seseorang karena setiap yang "baik" pasti ada yang "buruk". Tinggal bagaimana kita memanfaatkannya. Jadi, manfaatkan game online dengan bijak dan gunakan seperlunya.

    terima kasih wassalam

    BalasHapus